Friday, April 11, 2014

Sertifikasi Profesional IT

Sertifikasi adalah independen, obyektif, dan tugas yang regular bagi kepentingan profesional dalam satu atau lebih area di teknologi informasi. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk : Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi, Membentuk standar kerja TI yang tinggi, Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Sertifikasi keahlian di bidang IT dibutuhkan untuk mendapatkan pengakuan atau spesifikasi untuk bidang spesialisasi anda. Seperti pengalaman terhadap penggunaan software tertentu yang diimplementasikan dalam perusahaan tersebut. Selain itu Standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan calon pegawai atau pegawainya.
Manfaat adanya sertifikasi profesionalisme :
- Ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional
- Pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian individu terhadap sebuah profesi
- Pengakuan dari organisasi profesi sejenis, baik tingkat regional maupun internasional
- Membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional maupun internasional
- Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai perimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan
Apa saja sertifikasi yang bergaji paling tinggi?
1. Brocade Certified SAN Manager (BSCM) : $117.110 (per tahun)
2. ISACA – Certified Information Security Manager (CISM) : $115.720
3. Cisco Certified Internetwork Expert (CCIE) : $111.090
4. Brocade Certified SAN Designer (BCSD) : $109.510
5. ISACA – Certified Information Systems Auditor (CISA) : $98.740
Rangking di atas merupakan hasil survey gaji profesional IT tahun 2007 yang dilakukan oleh Certification Magazine (CertMag). Menurut ini, CertMag adalah sebuah publikasi yang menyediakan review komprehensif mengenai sertifikasi profesional dari berbagai macam vendor.
Valid ato nggaknya survey ini, mungkin bisa diliat metodologi surveynya diCertMag. Survey ini melibatkan 35 ribu profesional IT di 195 negara bekerja sama dengan Litchfield Research.
Menariknya, dalam website CertMag juga bisa dilihat berapa sih rata2 salary IT profesional pemegang sertifikasi tertentu. Contohnya kalo di Indonesia, pemegang CISA dengan pengalaman 1-4 tahun gaji rata2 per-tahunnya $13.395 (sekitar 120 juta lebih dengan kurs 9 ribu). Kalo pengalamannya 5-7 tahun, gajinya setaun $17.559.
Calculator salary bisa dicoba di sini. Pertanyaannya buat yang punya sertifikasi profesional IT, bener gak sih gajinya segitu (atau malah kurang? he..he..).
Selain 5 besar sertifikasi profesional yang disebut tadi, dalam survey CertMag juga ada rata2 gaji buat sertifikasi lain seperti CompTia, Microsoft Certified Systems Engineer (MCSE), Dell, Certified Ethical Hacker (CEH) dari EC-Council, IBM, Sun, Symantec, dll.

 sumber : http://tondymargo.wordpress.com/2013/07/05/eptsi-sertifikasi-keahlian-di-bidang-it/
http://mukhsonrofi.wordpress.com/2008/10/16/bergaji-besar-dengan-sertifikasi-profesional-it/

Tuesday, April 1, 2014

black box dan white box testing

Pengertian White Box Testing
White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%.
Kelebihan White Box Testing
·         Kesalahan logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
·         Ketidaksesuaian asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki.
·         Kesalahan ketik. Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.

Kelemahan White Box Testing
 Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukanny



Pengertian Black Box Testing
Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya(interface nya) , fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).
Kelebihan Black Box                                  
·         Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien
·         Dapat menemukan cacat
·         Memaksimalkan testing investmen
Kelemahan  Black Box
Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar – benar lulus uji.

Perbedaan White Box & Black Box
White box (Struktural) 
      • Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
      • Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
      • Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing. 
Metode BlackBox  (Fungsional) 
      • Dilakukan oleh penguji Independent.
      • Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. 
      • Dilakukan setelah white box testing. 

sumber : http://inezjohn.blogspot.com/2014/03/white-box-dan-black-box-testing.html